Insight IFRS

 

 

 

 

 

 

Semakin kaburnya batas pasar modal antar negara, yang di mulai pada tahun 1960, dan meningkat pada tahun 1970 hingga 1980. Investor, lender dan pengguna laporan keuangan lainnya mulai mengeluh karena kurangnya komparabilitas, transparansi  laporan keuangan dari suatu negara dengan negara lainnya.

Dengan keadaan seperti ini, maka muncullah gagasan untuk mengharmonisasikan standard akuntansi, khusunya pada negara dengan pertumbuhan pasar modal. Pada 1990 panggilan untuk harmonisasi menjadi batu loncatan untuk membentuk satu standard global pelaporan laporan keuangan.

Dengan alasan yang sama banyak badan internasional termasuk world bank, the International Monetary Fund (IMF), Menteri keuangan G7, the International Organization of Securities Commissions (IOSCO), the Basel Committee on Banking Supervision, the United Nation dan the Organisation for Economic Cooperation and Developement (OECD)- dengan terang-terangan mendesak pengadopsian satu standard akuntansi yang global.

Pada tahun 1972, saat kongres akuntansi sedunia di Sydney, Sir Henry Banson dari UK memberikan proposal untuk membentuk International Accounting Standard Committee (IASC). Yang disambut oleh 9 negara pendukung yaitu Canada, UK, US, Australia, Prancis, Jerman, Jepang, Belanda dan meksiko. Pada tahun 1973 IASC diresmikan di London. IASC memiliki wewenang untuk menyusun suatu standard akuntansi.

Sebagai badan non-kepemerintahan, IASC tidak memiliki kuasa memaksa perancang standard national untuk mengadopsi standard yang mereka susun.  Karena IASC adalah organisasi global, maka tidak dapat bergantung pada satu negara pemerintahan saja.

IOSCO adalah wakil dari badan sekuritas global, termasuk SEC di US, the Australian Securities and Investment Commission dan sekitar 100 organisasi yang sejenis lainnya. Sebagai pengatur pasar modal, anggota IOSCO memiliki minat yang kuat untuk pelaporan keuangan yang relevan, reliable, lengkap dan transparan.

Sejak awal 1990, IOSCo berperan penting dalam mempromosikan dan menekankan pada perbaikan dan kualitas dari IAS. Pada 1995, IOSCO dan IASC setuju untuk bekerja sama dalam program standard yang dapat digunakan oleh perusahaan yang menawarkan sekuritas pada juridiksi asing.

Pada tahun 1998 IASC menyelesaikan inti standard, kemudian IOSCO mulai meninjau standard tersebut. Tinjauan IOSCO berakhir pada May tahun 2000 pada rekomendasi umum dari IOSCO agar anggotanya mengutamakan penggunaan International Accounting Standard (IAS), dari pada GAAP negara masing-masing, dilengkapi dengan rekonsilisasi, pengungkapan dan interpretasi.

Daftar standard Akuntansi (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standard Board)

  • IFRS1-First time adoption of International Financial Reporting Standard
  • IFRS2-Shared Based Payments
  • IFRS3-Business Combinations
  • IFRS4-Insurances Contracts
  • IFRS5-Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
  • IFRS6-Exploration for and Evaluation of Mineral resources
  • IFRS7-Financial Instruments: Disclosure
  • IFRS8-Operating Segments
  • IFRS9-Financial Instruments
  • IAS1-Presentation of Financial Instruments
  • IAS2-Inventories
  • IAS7-Statements of Cash Flow
  • IAS8-Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
  • IAS10-Events after the Reporting Period
  • IAS11-Construction Contracts
  • IAS12-Income Taxes
  • IAS16-Property, Plant and Equipment
  • IAS17-Leases
  • IAS18-Revenue
  • IAS19-Employee Benefits
  • IAS20-Accounting for Government Grants and disclosure of Government Assistance
  • IAS21- The Effects of Changes in Foreign Exchanges Rates
  • IAS23-Borrowing Costs
  • IAS24-Related Party Disclosure
  • IAS26-Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
  • IAS 27-Consolidated and Separate Financial Statements
  • IAS28-Investments in Associates
  • IAS29-Financial Reporting in Hyperinflationary Economics
  • IAS31-Interests in Joint Ventures
  • IAS32-Financial Instruments:Presentation
  • IAS33-Earning per Share
  • IAS34-Interim Financial Reporting
  • IAS36-Impairments of Assets
  • IAS37-Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
  • IAS38-Intangible Assets
  • IAS39-Financial Instruments: Recognition and Measurement
  • IAS40-Investments Property
  • IAS41-Agriculture
  • IFRIC1-Changes in Existing Decommisioning, Restoration and Similar Liabilities
  • IFRIC2-Members’ Shares in Co-operative Entities and Similar Instruments
  • IFRIC4-Determining wether an Arrangement contains a Lease
  • IFRIC5-Rights to Interest arising from Decommissioning, Restoration and Environmental Rehabilitation Funds
  • IFRIC6-Liabilities arising from Participating in a Specific Market Waste Electrical and Electronic Equipment
  • IFRIC7-Applying the Restatement Approach under IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economics
  • IFRIC9-Reassessment if Embedded Derivatives
  • IFRIC10-Interim Financial Reporting and Impairment
  • IFRIC12-Service Concession Arrangements
  • IFRIC13-Customer Loyalty Programmes
  • IFRIC14-The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their interaction
  • IFRIC15-Agreements for the Construction of Real Estate
  • IFRIC16-Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
  • IFRIC17-Distributions of Non-Cash Assets to Owners
  • IFRIC18-Transfers of Assets from Costumers
  • SIC7-Introduction of the Euro
  • SIC10-Government Assistance-NO Specific Relations to Operating Activities
  • SIC12-Consolidation-Special Purpose Entities
  • SIC13-Jointly Controlled Entities-Non Monetary Contributions by Venturers
  • SIC15-Operating Leases-Incentives
  • SIC21-Income Taxes Recovery of Revalued Non Depreciable Assets
  • SIC25-Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
  • SIC27-Evaluating the Substance of Transactions Involving the LEgal Form if a Leass
  • SIC29-Service Concession Arrangements: Disclosures
  • SIC31-Revenue-Barter Transactions Involving Advertising Services
  • SIC32-Intangible Assets – WEB Site Costs

Pergi ke situs IFRS http://www.ifrs.com/

Leave a comment